Wednesday, January 30, 2019

Perkenalkan diri sendiri dan orang lain dalam bahasa inggris ( Introducing oneself and otherself)

Memperkenalkan Diri Sendiri, Memperkenalkan Orang Lain, Contoh Teks Introducting Oneself And OtherSelf, dan Percakapan

Introducing Oneself 
My name is Chika (Nama saya Chika)
My full name is Chika Andini (Nama lengkap saya Chika Andini)
My nick name is Chika (Nama panggilan saya adalah Chika)
Hi, I am Chika (Hai, saya Chika)
Hello, my name is Chika (Halo, nama saya Chika)
Good morning. My name is Chika (Selamat pagi. Nama saya Chika)
May I introduce myself? My name is Chika (Bolehkah saya memperkenalkan diri? Nama saya Chika)
Let me introduce myself. My name is Chika. (Ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Chika)
First of all, I would like to introduce myself. My name is Chika (Sebelumnya, saya ingin memperkenalkan diri dulu. Nama saya Chika)
How do you do? My name is Chika (How do you do?. Nama saya Chika)

Responses
Hi, I'm Andika. Glad to meet you. (Hai, saya Andika. Senang bertemu dengan anda)
Hello, My name is Andika Pleased to meet you (Halo, nama saya Andika. Senang bertemu dengan anda)
Good morning. I am Andika How do you do?. (Selamat pagi. Nama saya Andika. How do you do?)
How do you do? My name is Andika. Nice to meet you (How do you do?. Nama saya Andika. Senang bertemu dengan anda)

Introducing Others
Do you know Chika? (Apakah anda tahu Chika?)
Have you met Chika? (Pernahkah anda bertemu Chika?)
This is a friend of mine, Andika. (Ini teman saya, Andika)
Chika, this is Andika, my friend. (Chika, ini Andika, teman saya)
May I introduce my friendi? (Bolehkan saya memperkenalkan teman saya?)
Please allow me to introduce our new Administration Manager. (Ijinkan saya untuk memperkenalkan manajer administrasi kita yang baru)
Let me introduce you to Mrs. Lina our new Marketing Manager.  Mrs. Lina. this is Mr. Lutfi from Java Plantation Company. (Ijinkan saya untuk memperkenalkan anda kepada Ibu Lina, Manajer Marketing baru kita. Ibu Lina, Ini adalah Bapak Lutfi dari perusahaan Java Plantation).

Responses
No, I don't think so. (Sepertinya tidak)
No, I haven't. (Tidak, aku belum pernah)
Hi, glad to meet you. I am Andika. (Hai, senang bertemu dengan anda. Saya Andika)
Hello, Okki. Pleased to meet you. (Halo Andika. Senang bertemu denganmu)
I am glad to know you (Saya senang bisa mengenal anda)
It is nice to see you. (Senang bisa melihat anda)
How do you do? (Ungkapan saat baru bertemu pertama kalinya)
How do you do? It is very nice to meet you. (How do you do? senang sekali bisa bertemu dengan anda) 

                   Contoh Interview Dalam Bhs. Inggris

Contoh Teks Introducing Oneself
Good morning all, allow me to introduce myself in. My name is Ruby Anindita. I was born in Padang on 30 November 2009. Now I live in Bandung. Right now I stayed at my uncle’s house. Now allow me to introduce myself further. I like things that smell of adventurous, and small things like reading, watching, and spent my free time by doing nothing. Okay now about me and my family,  I am the second child in my family. I have a little sister, and she is kindergarten student. My father is a Teacher of English which is  named Dodi Sudirman. While my mother is a housewife.I love my family more than anything. Well that’s my introduction this time. Pleased to meet you.

(Selamat pagi semua, izinkan saya untuk memperkenalkan diri di. Nama saya Ruby Anindita. Saya lahir di Padang pada tanggal 30 November 2009. Sekarang saya tinggal di Bandung. Saat ini aku tinggal di rumah pamanku. Sekarang izinkan saya untuk memperkenalkan diri lebih lanjut. Saya suka hal-hal yang berbau petualangan, dan hal-hal kecil seperti membaca, menonton, dan menghabiskan waktu luang saya tanpa melakukan apa-apa. Oke sekarang tentang saya dan keluarga saya, saya anak kedua dalam keluarga saya. Aku punya adik, dan dia siswa TK. Ayah saya adalah Guru bahasa Inggris yang bernama Dodi Sudirman. Sementara ibu saya adalah ibu rumah tangga. Saya mencintai keluarga saya lebih dari apa pun. Nah itulah pengenalan diri saya kali ini. Senang bertemu denganmu.)

Contoh Dialog Introducing Oneself
Gilang : Excuse me. I don’t think we have met, I’m Gilang. (Permisi, sepertinya kita belum pernah bertemu, saya Gilang)
Nando : Hello. I’m Nando. I am your new neighbor. (Halo, Saya Nanda. Saya tetangga barumu)
Gilang : Oh really?. You move to the house next to me, aren't you? (Oh benarkah? Kamu pindah ke rumah disebelah saya kan?)
Nando : Yes it is. Please come to my house this afternoon. I baked some cookies. (Iya. Tolong datang sore ini ke rumah saya. Saya sudah memanggang kue kering)
Gilang : Sure! Thanks. Nice to know you Nando. (Tentu saja! Terima Kasih. Senang bisa mengenalmu Nando)
Nando : Nice to know you too Gilang. (Senang bisa mengenalmu juga Gilang)

Contoh Dialog Introducing Others
Silvia : That’s Deri. Do you know him? (Itu Deri. Apakah kamu mengenalnya?)
Pipit : No, I don’t. (Tidak, aku tidak mengenalnya)
Silvia : Hello, Deri. How are you? (Halo Deri. Apa kabar?)
Deri : Hello, Silvia. I'm fine thanks. (Hai Silvia, aku baik baik saja terima kasih)
Silvia : Deri, this is a friend of mine, Pipit Nurlaila. (Deri ini temanku, Pipit Nurlaila)
Deri : Hello Pipit. Pleased to meet you. (Halo Pipit, senang bertemu denganmu)
Pipit : Hi Deri, Pleased to meet you too. (Hai Deri, senang bertemu denganmu juga)

manajemen pendidikan: Objek kajian, tujuan, fungsi, danruang lingkup manajemen pendidikan


Objek Kajian Manajemen pendidikan

Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu :

Man
Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang tersebut.

Money
Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pemdanaan atau pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan.

Material
Material atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.

Method
Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang digunakan untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.

Machines
Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya harus orang yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik.

Market
Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.

Minutes
Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.


 Tujuan Belajar Manajemen Pendidikan

· Efisien dalam menggunakan sumber daya.
Dengan mempelajari manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan seseorang dapat mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumber daya yang berupa pembiayaan, waktu dan lain sebagainya.

Efektif dalam pencapaian tujuan.
Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara berkesinambungan dan secara sungguh-sungguh, diharapkan seseorang dapat mengefektifkanproses dan sumber daya yang dikelola untuk mencapai tujuan dengan optimal.

Bermuara pada tujuan pendidikan.
Tujuan manajemen pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan nasional, yaitu  bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan  pendidikan.
Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan pendidikan yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik, akan mendapatkan hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang ditargetkan dapat tercapai.


Fungsi Manajemen Pendidikan

Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya.

Menurut George R. Terry, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling).

Menurut Luther Gullick , fungsi manajemen ada tujuh yaitu fungsi fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengaturan anggota (staffing), fungsi pengarahan (directing), fungsi koordinasi (coordinating), fungsi pelaporan (reporting) dan fungsi pencapaian tujuan (budgeting).

Menurut hersey and Blanchard, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi peningkatan semangat (motivating) dan fungsi pengendalian (controlling).

Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan juga dapat didefinisikan sebagai prosespenyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah proses penghimpunan SDM, modal dan peralatan, dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan upaya pemaduan sumber daya.
Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja.
Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang pendidikan yang dihadapi. Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.


 Ruang Lingkup manajemen

Ruang lingkup dari manajemen pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Menurut Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi Kegiatan.

Menurut Wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen seluruh negara, manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan manajemen kelas.

Menurut Objek garapan, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen siswa, manajemen ketenaga pendidikan, manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana pendidikan, mqanajemen pembiayaan dan manajemen humas.

Menurut Fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi : Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengko-munikasikan, mengawasi atau mengevaluasi.

Tuesday, January 29, 2019

Materi Bahasa Inggris: Greeting And Parting


Greeting And Parting

Greeting adalah sebuah kata atau ungkapan yang digunakan seseorang untuk tegur sapa dengan orang lain, sedangkan Parting adalah sebuahkataatau ungkapan yang digunakan untuk mengucapkan salam perpisahan di akhir pertemuan atau percakapan.


Example:

Greeting
Hello/Hi! (Halo/Hai!)
Good morning. (Selamat pagi)
Good afternoon. (Selamat siang)
Good evening. (Selamat sore)
Good night. (Selamat malam)
Hello, how are you? (Halo apa kabarmu?)
How are you doing? (Apa kabarmu?)
How do you do? (Kalimat sapaan jika kita  belum pernah bertemu dengan orang itu sebelumnya)
Nice to meet you. (Senang bertemu denganmu)
What’s up? (Apa kabar?)
What’s news? (Apa yang baru?)
How’s everything? (Bagaimana semuanya?)
How’s it going? (Bagaimana sekarang?)
How’s business? (Bagaimana bisnis?)
Good to see you. (Senang bertemu kamu)

Parting/Respons
Hello/Hi! (Halo/Hi!)
Good morning. (Selamat pagi)
Good afternoon (Selamat siang)
Good evening. (Selamat sore)
Good night. (Selamat malam)
I’m fine thank you. (Aku baik baik saja, terima kasih)
I’m very well, thank you. (Aku baik baik saja, terima kasih)
How do you do. (Kalimat sapaan jika kita belum pernah bertemu dengan orang itu sebelumnya)
Nice to meet you too. (Senang bertemu denganmu juga)
Just fine, thanks. (Baik-baik aja, terima kasih)
Great, thanks. (Luar biasa, terima kasih)
Pretty well. What about you? (Sangat baik, bagaimana denganmu?)
Good to see you too. (Senang bertemu denganmu juga)



Contoh Dialog Leave Taking 1:
Ardi : Hello Dika. Good afternoon. (Halo Dika. Selamat siang)
Dika : Good afternoon Ardi. Where are you going? (Selamat siang Ardi. Kamu mau kemana?)
Ardi : I’m going to the bookstore. Would you like to accompany me? (Aku mau pergi ke toko buku. Maukah kamu menemaniku?)
Dika : No, Sorry. I have to go home right now. (Tidak, Maaf aku harus pulang ke rumah sekarang juga)
Ardi : Oh, okay. Good bye. (Oh, baiklah. Selamat tinggal)
Dika : Good bye Ardi. (Selamat tinggal Ardi)

Contoh Dialog Leave Taking 2:
Sandi : Hi Titin, good morning. (Hai Titin, selamat pagi)
Titin : Good morning Sandi, will you come to the swimming pool after school? (Selamat pagi Sandi, apakah kamu akan datang ke kolam renang setelah jam sekolah?)
Sandi : Yes I will. How about you? (Ya aku akan. Bagaimana denganmu?)
Titin : I’ll come with you. (Aku akan datang bersamamu)
Sandi : Okay then. I’ll call you when the class is over. (Baiklah, aku akan menelponmu setelah kelas berakhir)
Titin : Good, See you later. (Bagus, Sampai jumpa nanti)
Sandi : See you. (Sampai jumpa)

Contoh Dialog Leave Taking 3:
In the airport (di bandara)
Hana : Vika? Is that you? (Vika? Apakah itu kamu?)
Vika : Yes I am. You was my classmate Hana in highschool right? Long time no see, how are you? (Iya ini aku. Kamu teman sekolahku dulu saat SMA kan? Lama tidak berjumpa. Apa kabarmu?)
Hana : I’m fine thank you. Where are you going Vika? (Aku baik-baik saja, terimakasih. Kamu mau pergi kemana Vika?)
Vika : I’m traveling to South Korea for vacation. (Aku akan pergi ke Korea Selatan untuk berlibur)
Hana : Wow, that’s awesome. How long you been there? (Wow, itu luar biasa. Berapa lama kau berada disana?)
Vika : Only one week. And how about you? Where are you going? (Hanya seminggu dan bagaimana denganmu? Kemana kamu akan pergi?)
Hana : I’m going to see my mother in Yogyakarta. (Aku akan menemui Ibuku di Yogyakarta)
Vika : Please send my best regards to your mother. (Tolong sampaikan salamku untuk Ibumu)
Hana : Sure. (Tentu saja)
Vika : I think it is a call for my departure. I will get in first and please keep in touch. (Sepertinya itu panggilan untuk keberangkatanku. Aku akan masuk duluan ya, dan tolong untuk tetap terhubung)
Hana : Of course Vika, please take care. (Tentu saja Vika, hati hati ya)
Vika : Yes, you too. (Iya, kamu juga)

Monday, January 28, 2019

pengertian manajemen pendidikan


Pengertian/Defenisi Manajemen Pendidikan

A. Definisi Manajemen

Menurut asal katanya, Management berasal dari kata latin yaitu “manus” yang artinya “to control by hand” atau “gain result”. Kata manajemen mungkin juga berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan,” Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”. Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.

Definisi Manajemen Berdasarkan Para Ahli

1. Menurut Mary Parker Follet Manajemen Adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi

2. Menurut Ricky W. Griffin Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal

3. Menurut Drs. Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Menurut Prof. Eiji Ogawa Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Dari beberapa definisi menurut asal kata dan definisi dari pendapat ahli, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai apa yang dimaksud dengan managemen. Manajemen adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

B. Definisi Pendidikan

Dalam UU Sisdiknas Pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan prtensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Definisi MPendidikan Berdasarkan Para Ahli

1. Menurut M.J. Langeveld, Pendidikan adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugastugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.

2. Pengertian pendidikan menurut driyarkara, Pendidikan didefinisikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani.

3. Pengertian pendidikan menurut Stella van Petten Henderson, Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial. Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani.

4. Pengertian pendidikan menurut John Dewey, Education is all one with growing; it has no end beyond itself. (pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya).

5. Pengertian pendidikan menurut H.H Horne, Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan ideal-idealnya. Carter V. Good Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

6. Pengertian pendidikan menurut Thedore Brameld, Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).


C. Definisi Manajemen Pendidikan

Dilihat dari pengertian manajemen dan pengertian pendidikan diatas, maka kita dapat mendefinisikan bahwa Manajemen Pendidikan sebagai suatu Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.




Sunday, January 27, 2019

Pengertian dan asal usul "Primus Inter pares"


Pengertian "Primus Inter Pares"
"Primus Inter pares" adalah Sistem Pemilihan pemimpin melalui musyawarah diantara sesamanya berdasarkan kelebihan yang dimiliki baik secara fisik ataupun spiritual. Primus Inter pares biasanya berhubungan dengan wibawa seorang tokoh merangkum kepercayaan, mutu tokoh kemampuan mengorganisasi, tingkat visioner, kemampuan merekam dan memahami mimpi publik dalam program publik kemudian melaksanakannya, menghormati keadilan, pandai mendengar, memecahkan masalah dan pandai mempersatukan.

Asal usul "Primus Inter pares" 
"Primus Inter pares"  (bahasa Inggris: first among equals, bahasa Yunani Kuno: Πρῶτος μεταξὺ ἴσων, prōtos metaxỳ ísōn) adalah frasa Latin dengan makna yang pertama di antara yang sederajat atau yang pertama di antara yang setara. Frasa ini biasanya digunakan sebagai suatu gelar kehormatan bagi mereka yang secara formal setara dengan anggota lainnya dalam kelompok mereka tetapi diberikan penghormatan secara tidak resmi, yang secara tradisi dikarenakan senioritas mereka dalam jabatan.
Secara historis, princeps senatus Senat Romawi merupakan seorang figur yang demikian dan awalnya hanya membedakan bahwa ia diizinkan untuk berbicara pertama kali saat sesi debat. Selain itu, Konstantinus Agung juga mendapat peran sebagai primus inter pares. Namun, istilah ini juga sering digunakan secara ironis atau pengungkapan ketidaksetujuan diri oleh para pemimpin dengan status lebih tinggi sebagai suatu bentuk penghormatan, persahabatan, ataupun propaganda. 
Setelah jatuhnya Republik, kaisar-kaisar Romawi awalnya hanya menyebut diri mereka sebagai princeps meski memiliki kuasa atas hidup dan mati "sesama warga negara" mereka. Beragam figur modern seperti Ketua Federal Reserve, perdana menteri rezim parlementer, Presiden Federal Swiss, Ketua Mahkaman Agung Amerika Serikat, dan Patriark Ekumenis Gereja Ortodoks Timur mengandung dua signifikasi dalam jabatan mereka: memiliki status yang lebih tinggi dan berbagai kewenangan tambahan namun tetap masih setara dengan rekan-rekan mereka dalam hal-hal penting.

Wednesday, January 23, 2019

Pengertian Ilmu Filsafat, Dasar-Dasar, Ciri dan Syarat,Obyek dan Metode, serta Kegunaan Mempelajari Filsafat


Pengertian Ilmu Filsafat, Dasar-Dasar, Ciri dan Syarat,Obyek dan Metode, serta Kegunaan Mempelajari Filsafat


Pengertian Filsafat

1. Pengertian Berdasarkan Etimologi
    Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia. Kata dasarnya adalah Philen/Philia yang berarti cinta atau mencintai dan Shopia artinya kea'rifan. Secara etimologi istilah filsafat mengalami perkembangan yang cukup pesat diberbagai negara. Perkembangan istilah filsafat ini selanjutnya dikenal dalam bahasa Inggris "Philosophy". Philos artinya cinta dan Shophy berarti Pengetahuan. Istilah filsafat juga sering dikenal diberbagai negara Arab dengan nama Hikmah. Ternyata kata hikmah yang sering digunakan oleh para pemikir arab, merupakan sinonim dari kata filsafat. Secara historis dalam pemikiran Islam, istilah filsafat mengandung makna sebagai hikmah. Kata hikmah berasal dari bahasa Arab "Al-Hikmah".
2. Pengertian Berdasarkan Terminologi
    Menurut terminologis filsafat dapat diartikan sebagai berikut :
Filsafat adalah merupakan satu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja terhadap sesuatu sacara sistimatis, suatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan.
Filsafat adalah usaha maksimal manusia dalam hal mencari kejelasan dan kecermatan secara gigih yang ilakukan secara terus menerus sampai kepada akarnya (Radiks)
Filsafat dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki fakta-fakta, prinsip-prinsip dari realitas (kenyataan) juga tabiat serta tingkah laku manusia.
Dewasa ini filsafat dapar diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki tentang dunia logika, etika, estetika, metafisika, serta teori ilmu pengetahuan (epistemologis)

3. Filsafat Menurut Para Ahli
Ada beberapa pengertian filsafat yang dikemukakan para ahli sebagai berikut :
Louis O Kattsoff, memberikan pengertian secara praktis yaitu " Kegiatan pemikiran secara ketat dan sistimatis. Maksudnya adalah berfikir yang mendalam dengan melalui perenungan dan bukan melamun juga bukan berfikir secara kebetulan yang sifatnya untung-untungan. Akan tetapi melalui perenungan yang mencoba untuk menyusun secara runtut suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai dalam rangka memahami dunia tempat kita hidup, maupun memahami diri sendiri.
Adapun Harold H.Titus., mengemukakan empat pengertian yaitu : (a) Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta, (b) Filsafat adalah metode pemikiran reflektif dan penyelidikan akliah, (c) Filsafat adalah suatu perangkap masalah, dan (d) Filsafat adalah perangkap atau teori sistem pemikiran. Selanjutnya DC.Mulder., merumuskan sebagai berikut "Fisafat adalah pemikiran kritis tentang susunan kenyataan secra keseluruhan.

Prof.Dr.Fuad Hasan., menyimpulkan bahwa filsafat adalah suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, dalam arti mulai dari radiks atau akar-akarnya suatu fenomena atau gejala dari akar-akarnya suatu hal yang dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu bersifat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal. Selain itu, H.Hasbullah Bakri., memberikan pengertian filsafat secara praktis yaitu: berfilsafat artinya "berfikir" meskin begitu, tidak semua orang berfikir berfilsafat. Meski berfilsafat ialah berfikir secara mendalam. Selanjutnya Hasbullah Bakri memberikan pengertian"Ilmu filsafat ialah ilmu yang menyelidiki sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya, sejauh yang dapat dicapai akal manusia, dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

4. Filsafat Menurut Para Filosof
    Beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para filosof, baik filosof klasik maupun filosof modern adalah sebagai berikut :
Socrates : Filsafat adalah berfikir untuk tahu, tahu adalah budi. Oleh karena itu budi adalah tahu maka siapa yang tahu akan kebaikan dengan sendirinya akan berbuat baik, ia dapat disebut dengan orang yang berbudi
Plato, sebagai murid Socrates, mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran asli. Atau filsafat adalah tiada lain pengetahuan tentang segala yang ada.
Aristoteles (murid Plato), filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala yang ada. Disamping itu mengartikan filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung didalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika.
Marcus Tulius Cicero, Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu Yang Maha Agung dan usaha-usaha untuk mencapai yang tersebut
Al-Kindi, Filsafat ialah ilmu tentang hakekat segala yang ada, baik yang ada pada dunia fisika maupun metafisika 
Al-Farabi, filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud, dan bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Immanuel Kant, filsafat adalah pengetahuan yang menjadi pokok pangkal segala pengetahuan yang tercakup didalamnya empat persoalan : 1.Apa yang dapat diketahui manusia (jawabannya metafisika).2.Apa yang seharusnya diketahui manusia (jawabannya etika). 3.Sampai dimana harapan manusia (jawabannya Agama). 4.Apa itu manusia (jawabannya Antropologi).
Rene Descartes, filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok pangkal penyelidikan.


Dasar-dasar Filsafat dan Problematikanya

secara garis besar dasar-dasar filsafat dibagi kedalam beberapa aspek, seperti Ontologi, Kosmologi, Efistemologi, dan Oxiologi.

Ontologi berasal dari bahasa Yunani, "Onto" artinya yang ada dan "logos" berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang wujud (being) sesuatu sejauh itu ada. Oleh karena itu ontlogi bukan saja mempelajari tentang hakekat Tuhan, akan tetapi juga mempelajari substansi dan hakekat suatu benda dan persoalan lainnya.

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani Episteme berarti pengetahuan dan logos artinya ilmu atau teori. Jadi epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang pengetahuan dalam mengkaji asal usul filsafat dan benda. Secara terminologi epistemologi adalah salah satu problem logika yang dapat menentukan kebenaran dan cara memperoleh  pengetahuan tentang filsafat yang tepat, yang merupakan cara yang ditempuh dalam memperoleh pengetahuan filsafat, baik yang teoritis maupun yang praktis.

Aksiologi, berasal dari bahasa Yunani juga yaitu "Axio" berarti bermanfaat atau bernilai dan "logos" berarti ilmu pengetahuan. Jadi aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai estetika dan etika terhadap hasil dari pengetahuan. Aksiologi juga merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai terhadap persoalan kefilsafatan, nilai yang dimaksud adalah nilai guna, nilai fungsi dan nilai manfaat.

Kosmologi, adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu "kosmos" berarti alam (material) dan logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi kosmologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang struktur dan lapisan alam beserta isinya yang melibatkan manusia sebagai subjek
Logika, berasal dari kata "logic" berarti akal atau rasio. Jadi logika adalah cabang filsafat yang mepelajari tentang hukum-hukum atau silogisme-silogisme dalam mengumpulkan data, dengan menggunakan metode deduktif dan induktif, negasi-negasi terhadap proposisi-proposisi yang akhirnya akan mendapatkan kesimpulan yang bersifat rasional.


Ciri-ciri dan Syarat-syarat Berfilsafat

Fikiran kefilsafatan atau berfilsafat merupakan usaha manusia untuk menyusun suatu bagan konsepsional (rencana kerja), konsep ini merupakan hasil generalisasi serta abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses dalam hubungan yang umum. Filsafat pada dasarnya merupakan 'Pemikiran' tentang hal-hal atau proses seperti diatas.
Jadi filsat itu merupakan hasil menjadi serta sadarnya manusia mengenai dirinya sendiri sebagai pemikir di dalam dunia yang dipikirkan. 
Dengan demikian ciri-ciri kefilsafat dapat dibatasi sebagai berikut :
Adanya hubungan antara jawaban-jawaban yang difilsafati, maksudnya dari sekian banyak pertanyaan yang diberikan atau yang diperoleh  dari berbagai persoalan yang dihadapi membutuhkan jawaban-jawaban yang memiliki hubungan timbal balik. Contohnnya : apa yang diamakan kebenaran ? maka seorang filosof harus menemukan apa yang dikatakan kenyataan. Maksudnya bila pertanyaan tentang kebenaran, hendak dijawab. Maka filosof berusaha untuk menjawab terhadap pertanyaan yang menyangkut dengan pertanyaan yang lain, seperti tentang "kenyataan".
Adanya pemikiran yang koheren, maksudnya perenungan filsafat berusaha untuk menyusun bagan yang koheren atau runtut (konsisten), yaitu suatu perenungan filsafat tidak boleh mengandung pertanyaan-pertanyaan yang bertentangan. Contoh : bila hujan turun, maka tidak mungkin jawabannya tidak benar bahwa hujan turun.
Berfikir rasional, maksudnya bahwa perenungan filsafat harus berdasar pada konsepsional yaitu bagan-bagan yang bersifat logis yang memiliki hubungan satu dengan yang lain. Menyelesaikan persoalan-persoalan dengan yang berdasar pada premis-premis logis.
Berfikir komprehensif, maksudnya adalah seorang filosof berusaha memberikan penjelasan tentang dunia seluruhnya termasuk dunia dirinya sendiri. Filsafat dalam bentuk ini adalah mencari kebenaran dalam bentuk yang paling umum.
Memahami pandangan dunia luas dengan analisa, perenungan filsafat disini berusaha memahami segenap kenyataan dengan jalan menyusun suatu pandangan dunia yang memberikan yang memberikan keterangan dunia semua dan semua hal yang ada di dalamnya.
Dengan demikian, kenyataan menunjukkan bahwa hanya orang-orang tertentu yang dapat mengemukakan pendapat secara filosofi, karena filsafat itu sendiri merupakan hasil renungan manusia terdalam. Perenungan manusia yang mendalam tentang sesuatu persoalan tentu menggunakan metode berfikir. Dengan demikian ciri khas dari pada berfikir yang filosofis adalah :
Radikal, berasal dari kata "Radix" berarti akar, berfikir radikal berfikir sampai konsekwensinya yang terakhir.
Sistematis, yaitu berfikiran logis bergerak selangkah dengan penuh kesadaran dengan urutan yang paling berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur. Atau dengan kata lain sistimatis dapat dijelaskan sebagai berikut : "Seorang pelajar filsafat dalam menghadapi filsafat mesti bermula dari perjalanan menghadapi teori pengetahuan yang terdiri atas beberapa cabang filsafat, setelah itu ia mempelajari teori hakekat yang meruakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari teori nilai atau filsafat nilai.
Universal, yaitu berfikir secara umum dan tidak secara tetrtentu (khusus) atau tidak terbatas pada bagian tertentu kebenarannya. Maksudnya kebenaran yang diperoleh ilmu pengetahuan lewat penyelidikan misalnya bukan bersifat universal, akan tetapi keuniversalan filsafat adalah kebenaran bersifat umum yang memenuhi metode filsafat.
Logis, artinya segala kebenaran yang diperoleh dari perenungan yang mendalam mesti masuk akal, atau kebenaran yang bersifat masuk akal, atau fikiran yang dinyatakan dengan bahasa.
    Soeryanto Poespowardoyo mengemukakan ciri-ciri filsafat sebagai berikut :
Reflektif, yaitu menemukaunsur yang hakiki, berfilsafat disini adalah harus menghubungkan gejala-gejala objek yang dibahas dengan dirinya sendiri, yaitu dengan mengadakan perenungan yang mendalam baik dalam pengamatan maupun penghayatan.
Kritis dan Rasional, maksudnya adalah berusaha untuk menemukan pengertian nilai dan makna dilakukan dengan kemampuan  yang tinggi secara kodrati.
Integratif, maksudnya adalah berusaha melihat secara keseluruhan tanpa dipengaruhi oleh hal-hal yang subyektif.

Obyek dan Metode Filsafat

    1. Obyek filsafat
Obyek Material,  menyelidiki segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik material maupun non material. Termasuk masalah nilai dan sebagainya. Seperti masalah dunia metafisika : Tuhan, alam malaikat, surga dan neraka. Juga tak ketinggalan yaitu masalah nilai-nilai yang ada pada alam dan manusia.
Obyek formal,  menyelidiki segala sesuatu yang dengan sedalam-dalamnya guna mengetahui yang sesungguhnya atau secara esensial. 

    2. Metode Filsafat
Metode contemplative atau perenungan yang serius, yaitu memikirkan segala sesuatu tanpa seharusnya ada kontak lansung dengan obyeknya. Adapun obyek comtemplative itu dapat berupa apa saja. Seperti halnya : makna kematian, hidup, kebenaran, keadilan dan sebagainya.
Deduktif, yaitu metode berfikir yang dimulai dari suatu realitas yang bersifat umum guna memperoleh kesimpulan yang lebih khusus.
Induktif, yaitu metode berfikir yang dimulai dari realitas yang bersifat khusus kemudian menganalisa cermat berdasarkan pengamatan untuk mengambil kesimpulan yang bersifat umum.
    Dengan menggunakan metode berfikir seperti diatas, maka seorang filosofi dapat berfikir secara sistematis dinamis, yaitu dapat berfikir dari tingkat indra sampai dengan tingkat religius. Selain metode tersebut diatas, beberapa metode yang digunakan oleh para filosof antara lain :
Metode kritis, yaitu metode yang digunakan Socrates dan Plato dengan menggunakan sistem yang bersifat analisa dan pendapat yang menjelaskan dan memperlihatkan pertentangan dengan jalan bertanya (berdialektika)
Metode intuitif, yaitu metode yang digunakan Plotinus dan Bergson, dengan jalan intropeksi intuitif yaitu dengan cara membersihkan intelektual dengan menggunakan simbol-simbol  sekaligus pensucian moral.
Metode Skolastik yaitu metode yang sering digunakan oleh Aristoteles dan Thomas Aqiunus yang sifatnya deduktif, yaitu bertitik dengan prinsip-prinsip dan defenisi-defenisi.
Metode Matematis yaitu metode yang digunakan Rene Descrates dengan jalan menganalisa melalui hal-hal yang kompleks, kemudian mencapai intuisi akan hakikat yang sederhana dan kemudian diadakan reduksi-reduksi secara matematis.
Metode Empiris yaitu yang ditokohi oleh Thomas Hobbes, John Locke Berkeley serta David Hume, yang mengajikan pengertian yang benar itu berdasarkan pengalaman
Metode Transendental, metode ini sering dipakai Immanel Kant neo-Skolastik yang bertitik tolak pada pengertian tersebut dengan jalan analisa yang diselidiki secara apriori.
Metode Dialektis, metode ini digunakan oleh filosof besar seperti Hegel, Karl Max, yang caranya mengikuti dinamika berfikir secara dinamis seperti mengadakan : Tesa-sintesa untuk mencapai hakekat.

Kegunaan Mempelajari Filsafat

    Secara garis besar kegunaan mempelajari filsafat terdiri dari dua, yaitu kegunaan teoritis dan praktis.
Pertama, kegunaan teoritis yaitu dapat membimbing manusia untuk berfikir secara sistimatis serta rasional sehingga dapat memperoleh ksimpulan yang benar.
kedua, kegunaan secara praktis bahwa orang berfilsafat dapat dibuktikan dalam kehidupan kesehariannya seperti dalam penggunaan pada pengetahuan tentang logika, etika, estetika, dan lain-lain