langkah-langkah dalam melakukan penelitian
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian usaha-usaha manusia.
Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu: sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah
Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsur dengan dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Apabila diterapkan dalam kegiatan penelitian maka urutan-urutannya adalah sebagai berikut:
1.Penelitian diharapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan.
2. Merumuskan masalah, sehingga masalah tersebut jelas menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternative cara untuk pemecahan masalah.
3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan tindakan menentukan alternative pemecahan masalah yang dipilih.
4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis (collection of data as evidence)
5. Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan kepada hipotesis yang sudah dirumuskan.
6. Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut serta implikasinya di masa yang akan datang. Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA, ini disebut refleks dan bertujuan untuk menilai pemecahan-pemecahan baru dari segi kebutuhan-kebutuhan masa mendatang[.
Langkah-langkah Penelitian
Sejak mahasiswa berada di tingkat I sebenarnya baik saja dilatih untuk mengadakan penelitian, mulai dengan tingkat penelitian yang paling sederhana. Dengan bimbingan dosen, beberapa mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Misalnya saja mulai dari tugas mengumpulkan data (membagi dan mengumpulkan kuesioner) atau mengolah data (tabulasi dan menghitung). Pada tahap berikutnya, para mahasiswa dapat dibimbing menyusun rencana penelitian sampai dengan menyusun laporan. Dilihat dari kedalaman maupun luasnya penelitian, maka terdapatlah berturut-turut bentuk-bentuk laporan penelitian berupa makalah atau paper hasil pembahasan buku-buku, skripsi, tesis, dan disertasi. Walaupun namanya berbeda-beda sehubungan dengan luasnya masalah, dalamnya tinjauan permasalahan dan manfaat yang diharapkan dari tiap-tiap jenis penelitian, namun secara garis besar persyaratannya sama seperti yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya. Setelah membahas tentang persyaratan penelitian, maka berikut ini akan kami sampaikan langkah-langkah penelitian. Di dalam makalah ini, pemakalah akan menguraikan mengenai langkah-langkah pnelitian secara rinci yang merupakan kegiatan langkah pemikiran yang bersifat praktis.
Langkah-langkah penelitian tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah.
2. Studi pendahuluan.
3. Merumuskan masalah.
4. Merumuskan anggapan dasar.
5. Merumuskan hipotesis.
Memilih pendekatan.
1. (a) Menentukan variable dan (b) sumber data.
2. Menentukan dan menyusun instrumen.
3. Mengumpulkan data
4. Analisis data.
5. Menarik kesimpulan.
6. Menulis laporan.
Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisis kegiatan pembuatan rancangan penelitian. Langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan penelitian, dan langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan penelitian.
Langkah 1 : Memilih Masalah
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada masalah penelitian yang tidak dapat dipecahkan melalui penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama,bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman meneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.
Langkah 2 : Studi Penduhuluan
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum menadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu menjaga kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno Surachmad menyebutnya sebagai studi eksploratori[3]. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
Langkah 3 : Merumuskan masalah
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus memulai, kemana harus pergi dan dengan apa.
Langkah 4 : Merumuskan Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan penelitiannya. Misalkan kita akan mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, kita mempunya anggapan dasar bahwa prestasi belajar siswa adalah berbeda-beda, tidak seragam. Jika prestasi belajar ini seragam, maka bukanlah variable yang perlu diteliti.
Langkah 5: Hipotesa
Jika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan kita untuk mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesa merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus diteliti, dites, dan diuji pula kebenarannya. Hipotesis merupakan sesuatu dimana penelitian kita condong kesana, sehingga ada yang menuntut kegiatan kita.
Langkah 6 : Memilih Pendekatan
Pendekatan disini maksudnya metode atau cara mengadakan penetlitian seperti halnya : eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, missal populasi atau kasus. Penentuan Pendekatan ini akan sangat menentukan apa variable atau objek penelitian yanag akan ditatap. dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data.
Langkah 7 : Menentukan variable dan sumber data
Langkah yang ke-7 ini menjawab pertanyaan:
Apa yang akan diteliti?
Darimana data diperoleh?
Kedua pertanyaan tersebut harus didefinisikan dengan jelas supaya dapat ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya. Kedua langkah ini dilakukan secara bersamaan. Karena begitu peneliti menyebutkan satu macam apa yang aka ditelitinya, sebaiknya juga menentukan dari mana data untuk variable tersebut harus diperoleh, disarankan menggunakan matriks.
Langkah 8 : Menentukan dan Menyusun Instrumen
Setelah peneliti mengetahui pasti ada yang akan diteliti dan dari mana data bisa diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.
Hal ini sangat bergantung dari jenis data dan dari mana data diperoleh. Contohnya data tingkah laku siswa tentu hanya dapat diperoleh dari guru yang bergaul sehari-hari dengan siswa melalui interview maupun kuosioner.
Langkah 9 : Mengumpulkan Data
Apabila peneliti sudah menentukan data apa saja yang akan dikumpulkan, dari mana data diperoleh dan dengan cara apa, maka dirinya sendiri sudah mengetahui maupun orang lain yang akan membatu, sudah mengetahui pasti apa yang berikutnya dilakukan. Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, kesimpulannya pun juga ikut salah sehingga hasil penelitiannya menjadi palsu[5].
Langkah 10 : Analisis Data
Data mentah yang dikumpulkan oleh para peneliti akan ada gunanya setelah dianalisis. Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisa inilah data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dengan memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.
Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik dari segi tenaga maupun pertanggung jawabannya. Akan tetapi menganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut Teknik analisis data. Misalnya hubungan data nominal tidak dapat dianalisis dengan Teknik korelasi produtct-moment, tetapi sesuai bila dianalisis dengan teknik chi-kuadrat. Demikian pula dengan jenis data yang lain[6].
Langkah 11: Menarik Kesimpulan
Langkah ke-10 sebenarnya sudah bisa dibilang langkah terakhir dalam kegiatan penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, sehingga peneliti tinggal mengambil konklusi dari hasil pengolahan data, dicocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan peneliti yang sebelumnya. Disinilah peneliti bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti, atau kecewa karena tidak terbukti. Yang harus dimiliki peneliti adalah kejujuran. Dalam menarik suatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti. Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang dilakukan oleh peneliti itu salah dan harus mempunyai tanggung jawab terhadap penelitiannya.
Langkah 12: Menyusun Laporan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat contoh adanya penemuan-penemuan. Tetapi ada kalanya penemuan itu bukan dari pekerjaan peneliti. Penemuan itu didapat karena coba-coba, dan setelah dirasakan manfaatnya lalu langsung digunakan tanpa sempat dituliskan dalam bentuk laporan.
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk laporan penelitian agar hasilnya diketahui orang lain, serta prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.
Di dalam menulis laporan penelitian, kita seperti sedang bercerita. Agar apa yang kita ceritakan dapat dipahami oleh pembaca, maka harus diperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu. Tentu saja penulisan laporan penelitian, berbeda dengan aturan menulis cerita novel atau sejarah. Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang dibuat harus mengikuti aturan-aturan penulisan karya ilmiah
. Serta formatnya pun harus sesuai dengan ketentuan dan ketetapan pada tiap-tiap fakultas ataupun perguruan tinggi masing-masing.DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta .
Faisal, Sanapiah. 2005. Format-Format Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Subagyo, P. Joko. 2015. Metode Penelitian dalam Teori dan Prektik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hadi, Prof. Drs. Sutrisno. 1976. Metodologi Reseach, Jilid 1 Cetakan IV. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Surachmad, Prof. Dr. M.Sc. Ed Winarno. 1972. Dasar dan Teknik Research. Bandung: Penerbit Tarsito,
[1] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta . 2014. hal. 59
[2] Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA: Metodologi Reseach, Jilid 1 Cetakan IV, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta 1976, hal. 8.
[3] Prof. Dr. M.Sc. Ed Winarno Surachmad: Dasar dan Teknik Research, Bandung: Penerbit Tarsito, 1972, hal. 97.
[4] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta . 2014. Hal. 63
[5] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta . 2014. hal. 65
[6] P. Joko Subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Prektik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2015. hal. 105
[7] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta . 2014. hal. 395