UNSUR - UNSUR SERAPAN DALAM BAHASA INDONESIA
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Kata Serapan 3
B. Kata Serapan dalam bahasa Indonesia 3
C. Contoh Unsur Serapan 4
D. Penyerapan Istilah Asing 8
E. Macam Dan Sumber Bentuk Serapan 9
F. Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur Bahasa Asing 10
G. Dampak dari penggunaan kata – kata serapan 14
BAB III PENUTUP 15
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan bahasa yang utama ialah sebagai sarana atau media untuk menyampaikan maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain. Sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri. Manusia perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makluk sosial bersifat dinamis, selalu membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya.
Kata serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah, jika terjadi kontak bahasa lewat pemakai pasti akan terjadi serap-menyerap kata. Dengan adanya proses penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh asing. Peminjaman ataupun penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti dilatar belakangi oleh berbagai macam faktor.Yang biasanya mengalami perubahan proses peyerapan adalah bunyi bahasa dan kosa kata
Bahasa Indonesia sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami serapan dari bahasa-bahasa daerah maupun dari bahasa asing , seperti bahasa Sansekerta, baahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Belanda, ataupun bahasa Inggris. Masukan unsur bahasa asing tersebut sejalan dengan history bangsa tentunya.
Berawal dari bahasa sansekerta yang datang bersamaan dengan dengan ajaran hindu budha di Indonesia, kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan proses penjajahan bangsa Belanda. Setelah penjajahan masa Belanda usai adalah masa perdagangan antara bangsa timur tengah dengan bangsa Indonesia dan proses keagamaan yang menyebabkan terjadinya penyerapan bahasa Arab.
Yang terakhir adalah bahasa Inggris dan itu terjadi hingga sekarang, faktor yang begitu dominan tentunya karena pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pengguna bahasa inggris.Karena hal-hal yang telah dikemukakan tersebut dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentan penulisan unsur serapan, kaedah penuliasan ejaan berdasarkan pedoman EYD, dan contoh-contoh kata serapan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
A. Apakah yang di maksud kata serapan ?
B. Bagaimana kata Serapan dalam bahasa Indonesia?
C. Apa saja contoh unsur serapan?
D. Bagaimana penyerapan istilah asing?
E. Bagaiamana macam dan sumber bentuk serapan?
F. Bagaiamana kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing?
G. Apakah dampak dari penggunaan kata – kata serapan bagi bangsa Indonesia?
C. Tujuan Penulis
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui tentang kata serapan.
B. Untuk mengetahui tentang kata serapan dalam bahasa Indonesia.
C. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang beberapa contoh kata-kata serapan dalam Bahasa Indonesia
D. Untuk mengetahui tentang penyerapan istilah asing
E. Untuk mengetahui bahimana macam dan sumber bentuk serapan.
F. Untuk mengetahui tentang kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing?
G. Untuk memberikan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan kata–kata serapan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.
B. Kata Serapan dalam bahasa indonesia
Asal Bahasa Jumlah Kata
Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Inggris 1.610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata
Tamil 83 kata
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain, seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini terpenuhi, yaitu :
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya
Adapun Kata Serapan Masuk Ke Dalam Bahasa Indonesia Dengan 4 Cara Yaitu :
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
Contoh :
Pluralization > pluralisasi
Acceptability > akseptabilitas
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya :
Overlap > tumpang tindih
Try out > uji coba
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :
Effective > berhasil guna
Spare parts > suku cadang
Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping kata standar, implemen, dan objek.
Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k (cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi), q menjadi k (aquarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menjadi fanatik, factor menjadi faktor), ph menjadi f (phase menjadi fase, physiology menjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya akhiran -age menjadi -ase, -ist menjadi -is, -ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan tersebut, kesalahan penyerapan masih sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono menemukan kata sportifitas lebih banyak muncul di Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan dengan kata aktivitas.
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan . Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa – bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja
Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
C. Contoh Unsur Serapan:
1
Actor
Aktor
Inggris
26
Absent
Absen
Belanda
2
Allergy
Alergi
Inggris
27
Accu
Aki
Belanda
3
Access
Akses
Inggris
28
Agent
Agen
Belanda
4
Acting
Akting
Inggris
29
Album
Album
Belanda
5
Ballpoint
Bolpen
Inggris
30
Altaar
Altar
Belanda
6
Check
Cek
Inggris
31
Bak
Bak
Belanda
7
Detail
Detil
Inggris
32
Barak
Barak
Belanda
8
Dilemma
Dilema
Inggris
33
Balsem
Balsem
Belanda
9
Disco
Disko
Inggris
34
Bandiet
Bandit
Belanda
10
Dose
Dosis
Inggris
35
Batterij
Batere
Belanda
Selain kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa afiks atau imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal
3. Tele - [= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi
6. Uni - [= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement.
-aat (Belanda) menjadi –at
Advokaat advokat
plaat pelat
-age menjadi –ase
Percentage persentase
Etalage etalase
-al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al
structural, structureel structural
formal, formeel formal
-ant menjadi -an
Accountant akuntan
Informant informan
-archy, -archie (Belanda) menjadi arki
anarchy, anarchie anarki
oligarchy, oligarchie oligarki
-ary, air (Belanda) menjadi -er
complementary, complementair komplementer
primary, primair primer
-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si
action, actie aksi
publication, publicatie publikasi
-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi –il
matereel materiil
morel moril
-ein tetap ein
Casein kasein
Protein protein
-ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika
logic, logica logika
phonetics, ponetiek fonetik
ic (nomina) menjadi ik
electronic elektronik
statistic statistik
-ic, -ical, -isch (adjectiva) menjadi -is
electronic, electronisch elektronis
economical, economisch ekonomis
-ile, -iel menjadi -il
percentile, percentiel persentil
mobile, mobiel mobil
-is, -isme (Belanda) menjadi –isme
modernism, modernisme modernisme
communism, comunisme komunisme
-ist menjadi -is
publicist publisis
egoist egois
-ive, -ief (Belanda) menjadi -if
descriptive, descriptief deskriptif
demonstrative, demonstratief demonstratif
-logue menjadi -log
catalogue katalog
dialogue dialog
-logy, -logie (Belanda) menjadi –logi
technology, technologie teknologi
physiology, pysiologie fisiologi
-loog (Belanda) menjadi –log
analoog analog
epiloog epilog
-oid, -oide (Belanda) menjadi -oid
homonoid, homonoide homonoid
anthropoid, anthropoide anthropoid
-oir(e) menjadi -oar
trotoir trotoar
repertoire repertoar
-or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir
director, directer direktur
inspector, inspecteur inspektur
-or tetap -or
dictator dictator
corrector corektor
-ty, -teit (Belanda) menjadi -tas
university, universiteit universitas
quality, kwaliteit kualitas
-ure, -uur (Belanda) menjadi -ur
structure, struktuur struktur
premature, prematuur premature
D. Penyerapan Istilah Asing
Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa depan, pemasukan istilah asing, yang bersifat internasional, melalui proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi.
a. Istilah serapan yang di pilih lebih cocok karena konotasinya
b. Istilah serapan yang di pilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia trlalu banyak sinonimnya.
Istilah Asing
Istilah Indonesia yang
dianjurkan
Istilah Indonesia yang dijauhkan
Anus
Faeces
Urine
Anus
Feses
Urine
Lubang pantat
Tahi
kencing
Amputation
Decibel
Lip rounding
Marathon
Oxygen
Chemistry
Amputasi
Decibel
Labialisasi
Marathon
Oksigen
Kimia
Pemotongan (pembuangan) anggota badan
Satu ukuran kekerasan suara
Pembundaran bibir
Lari jarak jauh
Zata asam
Ilmu urai
Dysentery
Energy
Horizon
Narcotic
Disentri
energi
Horizon
narkotik
Sakit murus;berak darah;mejan
Daya;gaya;tenaga;kekuatan
Kakilangit;ufuk cakrawala
Madat;obatbius;candu;opium;dadah;ganja
E. Macam Dan Sumber Bentuk Serapan
Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau bentuk turunan. Pada prisipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya condong pada bentuk jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan pertimbangan
1. Konteks situasi dan ikatan kalimat
2. Kemudahan belajar bahasa
3. Kepraktisan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah inggris yang pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli dalam bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segala lafal.
Misalnya:
Bound morpheme morfem terikat
Clay colloid koloid lempung
Clearance volume ruang bakar
Subdivision subbagian
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
1. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih menbikuti cara asing.
2. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia nya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
3. Unsur yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya
contoh : otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya.
Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasa asing Sansekerta ,Arab,Portugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Ø Baku Tidak Baku
o apotek : apotik
o atlet : atlit
o atmosfer : atmosfir
o aktivitas : aktifitas
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah (lokal) maupun bahasa asing, seperti Sansekerta, Arab, Portugis, dan Belanda.
F. Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur Bahasa Asing
Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
1. -al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh :
· national menjadi nasional
· rationeel, rational menjadi rasional
· normaal, normal menjadi normal
2.(Sansekerta) menjadi s- contoh :
· cabda menjadi sabda
· castra menjadi sastra
3.oe- ( Yunani) menjadi e- contoh :
· oestrogen menjadi estrogen
· oenology menjadi enology
4.kh- (Arab) tetap kh- contoh :
· khusus tetap menjadi khusus
· akhir tetap menjadi akhir
5.oo (Inggris) menjadi u contoh :
· cartoon menjadi kartun
· proof menjadi pruf
A. Pengaruh Bahasa Sansekerta
Batu tulis di Ciaruteum Bogor, prasasti Raja Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara bertuliskan huruf Pallawa atau aksara Devanegari, bahasa Sansekerta, bukti sejarah bahwa bahasa Sansekerta telah digunakan oleh kerajaan-kerajaan Hindu di Pulau Jawa sejak abad ke-4 Masehi, bahasa yang datang dari dataran India itu telah dikenal nenek moyang kita, yang sejak itu sampai sekarang kosakata bahasa Sansekerta itu banyak memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia. Menurut KUBI ( Kamus Umum Bahasa Indonesia) yang disusun oleh Prof. Dr.J.S. Badudu dan Prof. Moh. Zain :
1. acara, anugrah
2. agama, angsa
3. bahana, bangsa
4. bahari, berita
Bahasa Sansekerta banyak digunakan sebagai motto atau slogan organisasi angkatan atau perkumpulan sebagai symbol dari jiwa organisasi tersebut, kita temukan pada:
Moto Negara Kesatuan Republik Indonesia, " Bhineka Tunggal Ika " beraneka ragam tapi satu, meskipun terdiri atas bermacam-macam suku bangsa tetapi tetap satu bangsa, satu Negara, satu bahasa Insonesia.
a. Semboyan Angkatan Darat Republik Indonesia, " Kartika Eka Paksa", bintang pemaku persatuan. Kewibawaan dan kejayaan cemerlang yang memperkokoh kesatuan, ketahanan.
b. Semboyan Angkatan Laut Republik Indonesia, " Jalesveva Jayamahe", dilaut sangat jaya. Kita memiliki kekuatan guna mencapai kejayaan dilaut kita yang sangat luas.
c. Semboyan Angkatan Udara Republik Indonesia, " Swabuwana Paksa ", Kekuatan yang ampuh demi kejayaan bumi dan udara kita.
B. Pengaruh Bahasa-bahasa Eropa
Bangsa-bangsa di dunia Eropa sejak zaman prasejarah, masa sebelum Masehi telah dikenal sebagai bangsa-bangsa-bangsa yang memiliki peradaban yang telah maju, bangsa Romawi, bangsa Yunani, bangsa Jerman dengan ras Arya, bangsa Inggris, Prancis, Portugis,, Belanda, Norwegia, Rusia, pada masa itu telah membinakembangkan Negara mereka, telah berinisiatif untuk memperluas wilayah Negara kekuasaannya, bermaksud membuat koloni-koloni di luar benua Eropa.
Data sejarah menyatakan, pada abad pertengahan bangsa-bangsa Eropa dengan pelaut-pelaut yang "ulung" tercatat nama-nama : Magelhaeus, Marco Pollo, Christopher Colombus, Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, Abel Jasman, mengadakan pelayaran mencari dunia baru, yang kearah barat , Christopher Colombus, yang menemukan benua Amerika, yang ke arah Timur " Trip to Orient " berlayar dari Eropa melalui Capetown, di ujung benua Afrika (pada waktu itu belum ada terusan Suez) terus ke pantai Timur Benua Afrika melewati Madagaskar terus ke India, akhirnya sampai ke kepualauan kita, bahkan ke sebelah Timur sampai ke Australia, ke Selandia Baru.
Para pelaut : Bartholomeus Diaz, orang Portugis, sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1486. Sejak itu berdatanganlah bangsa-bangsa Eropa ke tanah air kita yang tentu membawa pengaruh budaya, gaya hidup dan yang paling cepat pengaruh penambahan khazabah perbendaharaan kata.
Berikut ini pengayaan kosakata dari berbagai bahasa Eropa, diantaranya :
· Dari Bahasa Portugis
Kebanyakan kata-kata yang berhubungan dengan kapal, seperti : bendera, nahkoda, jendela, kemeja, dermaga, pelana, celana, sekoci, kelasi, kemudi, algojo, sepatu, bulletin, gereja, sepeda, serana.
· Dari bahasa Belanda
Bangsa Eropa yang datang kemudian menjadikan tanah air Kepulauan Nusantara sebagai koloni. Sejak tahun 1596 mendirikan Batavia sejak Gubernur Jenderal pertama Piether Both, kemudian penggantian Yan Piether Zoen Coen tanah air ini Belanda di wilayahnya disebut Hindia-Belanda selama labih dari 3,5 abad (350 Tahun).
Ikhwal bahasa Belanda " Holland Spreaken " pemakaiannya sangat dominan, dan sejarah mencatat bahwa : " Bahasa Belanda digunakan dikalangan pemerintah " Goverment " sebagai bahasa resmi.
Diajarkan menjadi pengajaran utama disetiap jejang sekolah, mulai :
o HIS ( Holland Inianche Skool ) ;
o MULO ( Setingkat SMP )
o AMS ( Setingkat SMA )
o HIK (Sekolah Guru setingkat SGA )
o STOVIA ( Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta, yang lulusannya antara lain Dr.Soetomo, Dr.Wahidin )
Disyaratkan mahir berbahasa Belanda ketika melamar pekerjaan, terlebih-lebih untuk menjadi pejabat atau staf pemerintahan menjadi " amtenaren " dalam bahasa Sunda " jenenng jadi menak ". Digunakan oleh kaum intelektual, para cendikiawan, kaum pelajar dalam berkomunikasi sehari-hari.Oleh karena itu, pengaruh bahasa Indonesia sejak 28 Oktober 1928, terutama penambahan perbendaharaan kosakata sangat tampak.
Berikut ini daptar kosa kata asal bahasa Belanda :
1. Aktif
2. Biokot
3. Carter
· Dari Bahasa Latin
Bahasa Latin sebuah bahasa Eropa yang sudah " mati " yang bukan sebuah " lingua franca " yang kosakatanya bantak dipungut digunakan dalam istilah iptek, sains, pengetahuan social dan disiplin-disiplin ilmu lain.
Berikut ini kosa kata asal bahasa Latin yang dipergunakan dan memperkaya khazabah kosakata bahasa Indonesia :
o Agitasi
o Akta
· Dari Bahasa Yunani
Bahasa dibenua Eropaaaa yang ikut memprkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa Yunani.
Berikut ini kosakata asal bahasa Yunani dipergunakan dalam bahasa Indonesia, diantaranya dari :
o Ekonomi
o Farmasi
· Dari Bahasa-bahasa Asia
Pergaulan antarbangsa sesama orang Asia, berpengaruh terhadap saling meminjam kosakata, saling memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa-bahasa asing.
Kosakata bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa-bahasa dibenua Asia, diantaranya dari :
o Abad
o Ajal
o Akhirat
o Alim
o Awal
o Ziarah
Unsur serapan, kata pungut dari bahasa Arab mengalami proses transliterasi, alihaksara dari huruf Hijaiyah ke huruf latin bahasa Indonesia, diantaranya penambahan konsonan jajar dua buah konsonan menjadi satu fonem, seperti kh dan sy.
1.kh pada khusus, khidmat, akhirat, khtulistiwa, khwatir, khisliysk, ikhsan. khotbah.
2.sy pada kata syarat, syahadat, syahwat, syahbandar, syair, syukur, syareat, asyik, isyarat, masyarakat, musyawarah.
Sampai sekarang ini, baru kh dan sy yang diresmikan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
· Dari Bahasa Parsi
Dimensi sejarah, penyebaran Islam ketanah air, melalui atau dibawa oleh saudagar Parsi, maka tidaklah mengherankan, jika kosakata bahasa parsi turut memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Republik kita tercinta ini.
Beberapa kata yang dipungut dari bahasa Parsi, menurut KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia) adalah kata dastar, dewan, sanubari, permadani, mat, nafiri.
· Dari Bahasa Cina
Cina terkenal memiliki kebudayaan yang tinggi, yang paling tua, terkenal juga karena jumlah populasi penduduk yang paling banyak di Asia dan banyak antara mereka yang menjadi imigran, meninggalkan tanah kelahiran mereka, pergi merantau, mencari kehidupan ke luar Cina, pergi seantero dunia. Bangsa Cina memiliki keahlian berdagang, mereka berdagang apa saja. Maka pergaulan antarbangsa melalui perdagangan saling mempengaruhi kosakata.
Beberapa kosakata yang berasal dari Cina yang dimuat pada KUBI, anglo, cap, cawan, cealat, encim, takoak, taoge, gowpe, cepe,ceban.
G.Dampak dari penggunaan kata – kata serapan
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
1.Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
2.Dampak NegatifPenggunaan Kata – Kata Serapan
· Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
· Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang.
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut dengan unsur serapan.
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
B.Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai Bahasa Indonesia. Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi, setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar, pendidik, dan pembimbing, diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Uti. 2009. Detik Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia. Klaten: PT Intan Prawira
Taufik, Imam. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
www.google.com(pengertiankataserapan)www.google.com(contohkataserapandalambahasaindonesia)