1. Pengertian Frasa Menurut Para Ahli
1. Pengertian Frasa Menurut Ramlan
Menurut Ramlan (Bagus, 2008:2) bahwa pengertian frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata ataupun lebih yang tidak melampui dari suatu batas fungsi yang terdapat dalam unsur klausa.
2.Pengertian Frasa Menurut Putrayasa
Menurut Putrayasa (Bagus, 2008:3) bahwa pengertian frasa adalah kelompok kata yang memiliki kedudukan sebagai sautu fungsi dalam kalimat yang tidak semua dari frase itu terdiri dari kelompok kata.
3.Pengertian Frasa Menurut Tarmini
Menurut Tarmini (11:2012) bahwa pengertian frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri dari dua konstituen atau lebih yang mampu mengisi fungsi sintaksis tertentu yang terdapat dalam kalimat akan tetapi tidak melampui dari batas-batas fungsi klausa atau yang dapat dikatakan sebagai frasa itu nonpredikatif.
4. Pengertian Frasa Menurut Lyons
Menurut Lyons (dalam Soetikno, 1995:168) bahwa pengertian frasa adalah satu kelompok kata yang secara gramatikal sepadan dengan satu kata dan tidak memiliki subjek dan predikat sendiri.
5.Pengertian Frasa Menurut Richard
Menurut Richard bahwa pengertian Frasa adalah A phrase does not contain a finite verb and does not have a subject-predicate structure (Frasa tidak mengandung kata kerja berhingga dan tidak memiliki struktur predikat subjek)
6. Pengertian Frasa Menurut Redford
Pengertian Frasa Menurut Redford (1999:290) bahwa pengertian frasa adalah As a sequence of two or more words is not a clause (because it does not contain a subject and/ord predicate.
7. Pengertian Frasa Menurut Trask
Pengertian Frasa Menurut Trask (1999:237) bahwa pengertian frasa adalah " A grammatical unit which is smaller than a clause. The tern phares is an ancient one, and it has long been used to denote a grammatical unit which typically (thought not invariably) consist of two or more words, but which does not contain all of the things found in a clause."
8. Pengertian Frasa Menurut Kridalaksana
Menurut Kridalaksana bahwa pengertian frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki sifat tidak predikatif, gabungan itu dapat rapat, dapat renggang.
2. Jenis frasa berdasarkan unsur pembentukannya
A. Frasa Endosentrik
Yaitu frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik dari semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya. Contoh frasa yang endosentrik seperti frasa dua orang mahasiswa dalam klausa dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik dengan unsur dua orang maupun dengan unsur mahasiswa. Demikian juga frasa sedang membaca, mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, yaitu unsur membaca dan frasa buku baru yang mempunyai persamaan dengan unsur buku.
Frasa endosentrik dapat dibedakan dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1). Frasa endosentrik yang koordinatif
Frasa ini terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya dibuktikan oleh unsur yang dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Misalnya suami dan istri, belajar atau bekerja.
2). Frasa endosentrik yang atributif
Frasa ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara karena itu kata-katanya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Misalnya sangat bangga, pembangunan lima tahun, pekarangan luas, sedang belajar. Kata yang digarisbawahi merupakan unsur pusat yaitu unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frasa dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting sedangkan unsur yang lainnya merupakan atribut.
3). Frasa endosentrik yang apositif
Frasa ini terdiri dari unsur-unsur tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur yang satu sama dengan unsur yang lain. Contohnya pada frasa Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar . unsur Pak Sastro sama dengan unsur Ahmad, karena sama, maka anak Pak Sastro dapat menggantikan unsur Ahmad. Unsur Ahmad merupakan unsur pusat sedang Pak Sastro merupakan aposisi.
B. Frasa eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Contohnya yaitu frasa di perpustakaan dalam klausa dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan, frasa tersebut tidak mempunya distribusi yang sama dengan semua unsurnya.