Wednesday, December 12, 2018

pengertian kalimat dan unsur-unsur pembentukannya


Pengertian dan Unsur-Unsur Pembentukan Kalimat

A. Pengertian kalimat menurut Para Ahli

Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa (Cook, 1971 ; Elson dan Pickett, 1969). Klimat adalah suatu bentuk linguistik, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal (Bloomfield, 1955). Senada dengan Bloomfield, Hocket (1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain. 
Di sisi lain Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan kecil dari ekspresi lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap.  Sementara itu Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah suatu gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. berdasarkan defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa klausa, yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap.

B. Unsur-unsur Pembentukan Kalimat
Adapun unsur-unsur pembentukan kalimat terdiri dari :

A. Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan elemen pokok kalimat. Subjek menentukan kejelasan arti kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan arti kalimat. Kehadiran subjek dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat awal, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas arti, (3) menjadi ide utama, (4) menegaskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan ide.

Adapun ciri-ciri subjek:
1. Jawaban apa atau siapa
2. Didahului kata bahwa
3. Berupa kata atau frasa benda (nomina)
4. Disertai dengan kata ini atau itu
5. Disertai pewatas yang
6. Kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa
7. Tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut,  berdasarkan, dan lain-lain.
8. Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.

Contoh : Nina, aku, saya, mereka, keledai, cita – cita, dan lain – lain.

B. Predikat
Sama seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan timbul secara eksplisit. Kehadiran predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat awal, kalimat sendiri, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi elemen penjelas, yakni memperjelas ide atau pikiran yang disampaikan dan menentukan kejelasan arti atau makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan.

Adapun ciri-ciri predikat:
1. Jawaban mengapa, bagaimana
2. Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
3. Dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir
4. Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain
5. Tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek
6. Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
7. Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat atau bilangan.
Contoh : Menyanyi, lari, menangis, berjalan, dan lain – lain.

C. Objek
Subjek dan predikat condong timbul secara spesifik dalam kalimat, akan tetapi objek tidaklah demikian halnya. Keberadaan objek dalam kalimat bergantung pada macam-macam predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berbentuk kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: membuatkan, melarikan; me-i, misalnya: membuati, melempari, menjauhi. Dalam kalimat, objek berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas arti kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan ide.

Adapun ciri-ciri objek:
1. Berupa kata benda
2. Tidak didahului kata depan
3. Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif
4. Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif
5. Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.

D. Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi perintah-perintah kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.

Adapun ciri-ciri keterangan:
1. Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
2. Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3. Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif  (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina  (menggunakan kata bahwa). Adapun keterangan terderi dari beberapa jenis, yaitu:

1. Keterangan tempat
Contoh : Ayah akan perdi ke Surabaya

2. Keterangan alat
Contoh : Ibu memotong sayuran dengan pisau

3. Keterangan waktu
Contoh : Andi belajar matematika pukul 8 malam

4. Keterangan tujuan
Contoh : Bayi harus minum susu supaya sehat

5. Keterangan penyerta
Contoh : Ibu pergi ke pasar bersama kakak.

6. Keterangan cara
Contoh : Bacalah buku itu dengan seksama

7. Keterangan sebab
Contoh : Toni tidak naik kelas karena malas belajar

Semoga bermanfaat! terimakasih.

Artikel berikutnya kita akan membahas jenis-jenis kalimat!!!!!!!!!!


No comments:

Post a Comment

Email :

Pasword :