Klausa adalah satuan sintaksis yang bersifat predikatif. Artinya, didalam satuan atau konstruksi itu terdapat sebuah predikat, bila dalam satuan itu tidak terdapat predikat, maka satuan itu bukan sebuah klausa (Chaer,2009:150). Klausa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas subjek dan predikat, baik disertai objek, pelengkap, dan keterangan maupun tidak (Ramlan melalui Sukini, 2010:41). Sedangkan Cook melalui Tarigan (2009:76) memberikan batasan bahwa klausa adalah kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat. Dengan ringkas, klausa ialah S P (O) (PEL) (KET). Tanda kurung menandakan bahwa yang terletak dalam kurung itu bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga tidak ada (Sukini, 2010:41-42).
Ramlan melalui Tarigan (2009: 43) menjelaskan bahwa klausa ialah bentuk linguistik yang terdiri dari subjek dan predikat. Menurut pendapat Arifin (2008:34) klausa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Klausa atau gabungan kata itu berpotensi menjadi kalimat. Istilah klausa dipakai untuk merujuk pada deretan kata yang paling tidak memiliki subjek dan predikat, tetapi belum memiliki intonasi atau tanda baca tertentu. Istilah kalimat juga mengandung unsur paling tidak memiliki subjek dan predikat, tetapi sudah dibubuhi intonasi atau tanda baca tertentu. (Alwi, 2003:39).
2. Klausa Berdasarkan Ada Tidaknya Unsur Negasi pada Predikat
Berdasarkan ada tidaknya unsur negasi pada predikat, klausa diklasifikasikan atas klausa positif, dan klausa negatif (Ramlan melalui Sukini, 2010:45).
a. Klausa Positif
Klausa positif ialah klausa yang tidak memiliki kata negasi/pengingkaran pada fungsi Predikat.
Contoh:
a. mereka diliputi oleh perasaan senang
b. mertua itu sudah dianggap sebagai ibunya
c. pak ketua hadir hari ini
d. Lili seorang penari
e. orang tuanya masih ada
f. yang dicari hanya dia
b. Klausa Negatif
Klausa negatif ialah klausa yang predikatnya memiliki unsur negasi. Unsur negasi adalah unsur yang mengandung pengingkaran, seperti kata tidak, tak, bukan, tiada, belum, dan jangan.
Contoh:
a. orang tuanya sudah tiada
b. yang dicari bukan dia
c. pak ketua tidak hadir hari ini
d. tak seorangpun yang mau
e. mertua itu masih belum dianggap sebagai ibunya
f. mereka bertanding tanpa pelatih
No comments:
Post a Comment
Email :
Pasword :